Tren Harga Turun: Fakta Lapangan yang Tak Terbantahkan
Sarang burung walet dulunya dikenal sebagai “emas putih” karena harganya yang fantastis, bahkan bisa mencapai lebih dari Rp 20 juta/kg untuk kualitas terbaik. Namun sejak tahun 2017, harga sarang walet mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Penurunan ini terjadi secara bertahap setiap tahun, dan kini pada 2025, harga sarang walet kualitas mangkok rata-rata hanya berkisar di angka Rp 11 juta – Rp 12,5 juta/kg tergantung kota dan jenisnya.
Data Harga Tahun 2025 Berdasarkan Kota
Berdasarkan data dari Suaraburungwalet.com, berikut ini adalah kisaran harga sarang burung walet di berbagai kota:
Kota | Mangkok | Sudut | Patahan | Campur |
---|---|---|---|---|
Jakarta | Rp 12.500.000 | Rp 8.250.000 | Rp 5.500.000 | Rp 6.500.000 |
Surabaya | Rp 12.300.000 | Rp 8.118.000 | Rp 5.412.000 | Rp 6.396.000 |
Bandung | Rp 12.500.000 | Rp 8.250.000 | Rp 5.500.000 | Rp 6.500.000 |
Medan | Rp 12.000.000 | Rp 7.920.000 | Rp 5.280.000 | Rp 6.240.000 |
Semarang | Rp 12.100.000 | Rp 7.986.000 | Rp 5.324.000 | Rp 6.292.000 |
Lampung | Rp 12.200.000 | Rp 8.052.000 | Rp 5.368.000 | Rp 6.344.000 |
Malang | Rp 11.900.000 | Rp 7.854.000 | Rp 5.236.000 | Rp 6.240.000 |
Penyebab Turunnya Harga
- Overproduksi di Dalam Negeri
Jumlah peternak walet meningkat tajam sejak booming tahun 2010-an. Banyaknya gedung walet membuat produksi melimpah dan pasokan berlebih. - Persaingan Ekspor
Meskipun Tiongkok masih menjadi pasar utama, regulasi ketat ekspor dan persaingan antar eksportir membuat margin keuntungan menyusut. - Kualitas Sarang Turun
Banyak petani walet yang memanen terlalu cepat atau tidak memperhatikan kebersihan, sehingga kualitas sarang menurun, berdampak pada harga jual. - Fluktuasi Permintaan Global
Permintaan dari luar negeri cenderung stagnan atau bahkan menurun karena faktor ekonomi global dan tren kesehatan yang berubah.
Dampak bagi Peternak
Turunnya harga membuat banyak peternak kecil kesulitan menutupi biaya operasional. Beberapa bahkan menghentikan produksi karena tidak lagi menguntungkan. Di sisi lain, peternak besar dengan sistem manajemen profesional masih bisa bertahan dengan mengandalkan ekspor langsung dan menjaga kualitas produk.
Harga sarang burung walet sejak 2017 mengalami tren penurunan yang konsisten dan signifikan. Dari harga di atas Rp 18 juta/kg menjadi hanya sekitar Rp 12 juta/kg pada 2025. Penurunan ini disebabkan oleh kombinasi faktor overproduksi, penurunan kualitas, dan tekanan pasar ekspor.
Bagi pelaku usaha walet, menjaga kualitas dan membangun jaringan distribusi langsung ke pasar luar negeri adalah kunci untuk bertahan di tengah fluktuasi harga ini.
Foto Harga Pengepul Sarang Walet Di Seluruh Indonesia Pada Tahun 2017